Dalam Peraturan Menteri Kesehatan (PMK) No. 24 Tahun 2022, disebutkan bahwa fasilitas pelayanan kesehatan (Fasyankes) diwajibkan untuk menerapkan sistem pencatatan rekam medis pasien secara elektronik, dengan batas waktu transisi hingga 31 Desember 2023.
Ini menunjukkan bahwa teknologi semakin berkembang pesat, dan penggunaan rekam medis berbasis kertas kini sudah tidak lagi menjadi kewajiban, melainkan beralih ke sistem elektronik yang lebih efisien dan aman.
Dampak Kebocoran Data Rekam Medis
- Pelanggaran Privasi Pasien Kebocoran data dapat melanggar privasi pasien dan menurunkan kepercayaan terhadap fasilitas kesehatan.
- Risiko Penyalahgunaan Data Data yang bocor dapat disalahgunakan untuk penipuan atau identitas palsu.
- Dampak Hukum Kebocoran dapat melanggar peraturan seperti PMK No. 24 Tahun 2022 dan UU ITE, berisiko denda atau sanksi hukum. Tidak Memenuhi 3 Pilar Keamanan Data aturan Kemenkes
- Kerugian ReputasiKepercayaan pasien dan masyarakat akan menurun, merugikan reputasi fasilitas kesehatan.
Apabila fasilitas kesehatan tidak dapat memenuhi ketiga prinsip keamanan data, yakni kerahasiaan, integritas, dan ketersediaan, hal ini dapat menyebabkan kebocoran data pasien yang berisiko merugikan pasien serta reputasi fasilitas kesehatan itu sendiri. Berikut ini Strategi untuk menjaga Rekam medis pasien:
Strategi Menjaga Rekam Medis Elektronik Pasien
- Pastikan menggunakan RME yang sudah mematuhi regulasi Assist.id berkomitmen untuk selalu menjaga data pasien, seperti Assist.id. Dengan sertifikasi ISO 27001, Assist.id menunjukkan komitmennya dalam menjaga keamanan data pasien, memenuhi standar.
- Gunakan Password yang Kuat dan Unik Untuk mencegah kebocoran data, sangat penting untuk menggunakan kata sandi yang kuat saat mengakses sistem rekam medis elektronik. Hindari menggunakan kata sandi yang mudah ditebak, seperti tanggal lahir, nama lengkap, atau informasi pribadi lainnya.
Sebagai gantinya, buat kombinasi yang terdiri dari angka, huruf besar, dan huruf kecil untuk meningkatkan tingkat keamanan dan mengurangi risiko peretasan. Pastikan Anda mengingat kata sandi tersebut dan tidak membagikannya kepada pihak yang tidak berwenang. Pada sistem assist.id akan muncul pop-up peringatan untuk mengganti password berkala tiap 3-6 bulan sekali. - Aktifkan Autentikasi Ganda (2FA) Enkripsi data merupakan salah satu metode paling efektif untuk melindungi Rekam Medis Elektronik (EMR) pasien. Dengan enkripsi, data diubah menjadi kode yang sangat sulit dipahami, sehingga hanya pihak yang berwenang yang dapat mengakses dan membacanya menggunakan kunci tertentu. Selain itu, penerapan otorisasi dan otentikasi yang kuat juga penting dalam sistem RME yang digunakan. Setiap pengguna harus melalui proses verifikasi yang ketat untuk memastikan bahwa hanya orang yang berwenang yang bisa mengakses data pasien.
- Hindari Penggunaan Akun Bersama hal ini sesuai dengan ISO 27001:2022 Manajemen identitas memastikan hanya orang yang berwenang yang bisa mengakses data. Setiap tenaga medis pengguna Rekam Medis Elektronik juga harus memiliki akun sendiri dengan izin akses yang sesuai dengan tugas dan tanggung jawab mereka.
- Rutin Backup Data adalah langkah penting yang sesuai dengan standar ISO 27001:2022 untuk melindungi data dari risiko kehilangan akibat serangan siber atau kesalahan teknis. Pastikan data disimpan di cloud yang terenkripsi untuk menjaga keamanannya, dan lakukan backup secara otomatis dan berkala untuk memastikan data selalu tersedia dan dapat dipulihkan dengan cepat jika diperlukan.
Assist.id Menyediakan Sistem Penyimpanan yang Terjamin Keamanannya
Keamanan data pasien adalah prioritas utama di Assist.id. Dengan berbagai fitur canggih dan kebijakan yang ketat, kami memastikan bahwa data klinik Anda terlindungi dengan standar tertinggi, mengurangi risiko kebocoran, dan memastikan kepatuhan terhadap regulasi yang berlaku. Berikut adalah langkah-langkah yang kami terapkan untuk menjaga data Anda tetap aman.
- Penggantian Password Rutin Assist.id mengingatkan pengguna untuk mengganti password setiap 3-6 bulan sekali guna menjaga keamanan data.
- Proteksi Sistem dengan OTP dan Manajemen Approval Assist.id melindungi sistem dari potensi penyusupan dengan menggunakan One Time Password (OTP) dan fitur manajemen approval untuk setiap perubahan data sensitif yang diinginkan.
- Pembatasan Sesi Login Otomatis Assist.id mengatur pembatasan sesi login otomatis setelah 12 jam untuk mencegah akses tidak sah setelah periode tertentu.
- Akun Khusus untuk Setiap Staf Assist.id menghindari penggunaan akun bersama, dengan memberikan akun khusus untuk setiap staf dan menetapkan hak akses sesuai dengan tugas masing-masing.
- Edukasi tentang Login di Perangkat Umum Assist.id memberikan edukasi untuk mencegah login pada perangkat umum, guna mengurangi risiko kebocoran data.
- Fitur Data Masking Assist.id memiliki fitur data masking untuk menyembunyikan data yang tidak perlu dilihat oleh pihak yang tidak berwenang.
- Pembaruan Sistem dan Fitur Otomatis Aplikasi Assist.id menyediakan pembaruan sistem dan fitur secara otomatis, yang akan diinformasikan melalui tutorial blog dan video tutorial untuk memastikan pengguna selalu mengikuti perkembangan terbaru.
Gunakan Assist.id untuk Keamanan Data Klinik Anda Jaga data pasien Anda dengan sistem yang terpercaya dan terjamin keamanannya. Pilih Assist.id sebagai solusi Rekam Medis Elektronik (RME) yang memenuhi standar tertinggi dalam perlindungan data. Hubungi tim kami untuk demo gratis!

Atur jadwal demo di klinik Anda sekarang
Cari informasi lainnya di Kotak di bawah ini
Jika Anda memiliki pertanyaan mengenai produk atau cara penggunaannya silahkan hubungi kami melalui live chat di dalam sistem ataupun laman kami di sebelah kanan bawah. Selamat Mencoba!

Live Chat sistem klinik Assist.id