Keselamatan pasien adalah aspek kritis dalam pelayanan kesehatan. Sasaran keselamatan pasien adalah tujuan yang jelas, dapat diukur, dan dapat diterapkan untuk mencegah cedera pasien di lingkungan layanan kesehatan. Sasaran ini dikembangkan oleh berbagai organisasi seperti Joint Commission International (JCI), World Health Organization (WHO), dan organisasi kesehatan nasional.
Sasaran Keselamatan Pasien di Indonesia
Di Indonesia, keselamatan pasien diatur dalam Peraturan Menteri Kesehatan (Permenkes) Nomor 11 Tahun 2017 tentang Keselamatan Pasien. Permenkes ini mewajibkan setiap rumah sakit menerapkan standar keselamatan pasien yang mencakup enam kriteria sasaran keselamatan pasien:
1. Ketepatan Identifikasi Pasien
Identifikasi pasien dilakukan menggunakan empat identitas yaitu nama lengkap, tanggal lahir, nomor rekam medis, dan nomor induk kependudukan (NIK). Identifikasi yang tepat dilakukan sebelum pemberian obat, darah atau produk darah, pengambilan darah dan spesimen lain untuk pemeriksaan klinis, serta pemberian pengobatan dan tindakan. Prosedur ini memastikan bahwa setiap tindakan medis dilakukan kepada pasien yang benar di waktu yang tepat.
2. Peningkatan Komunikasi yang Efektif
Komunikasi yang efektif adalah komunikasi di mana pesan tersampaikan dan dipahami oleh semua pihak yang terlibat. Komunikasi yang efektif penting untuk mencegah kesalahan dalam pemberian pelayanan kesehatan. Rumah sakit harus memiliki kebijakan dan prosedur komunikasi yang jelas dan melakukan pelatihan komunikasi kepada seluruh staf untuk mencapai sasaran ini.
3. Peningkatan Keamanan Obat yang Perlu Diwaspadai (High-Alert)
Obat-obatan yang perlu diwaspadai adalah obat-obatan yang memiliki potensi risiko tinggi menyebabkan kesalahan, seperti obat-obatan dengan nama mirip, dosis mirip, atau efek samping yang serius. Untuk meningkatkan keamanan obat-obatan ini, rumah sakit harus menerapkan sistem double check, yaitu pemeriksaan ulang oleh dua orang staf yang berbeda sebelum obat diberikan kepada pasien.
4. Kepastian Tepat-Lokasi, Tepat-Prosedur, Tepat-Pasien Operasi
Kesalahan dalam operasi dapat menyebabkan cedera serius atau bahkan kematian. Untuk mencegah kesalahan ini, rumah sakit harus menerapkan prosedur operasi standar yang mencakup langkah-langkah untuk memastikan bahwa pasien yang tepat menjalani operasi yang tepat di lokasi yang tepat.
5. Pengurangan Risiko Infeksi Terkait Pelayanan Kesehatan
Infeksi terkait pelayanan kesehatan adalah infeksi yang terjadi pada pasien selama menerima pelayanan kesehatan. Infeksi ini dapat disebabkan oleh bakteri, virus, atau jamur. Untuk mengurangi risiko infeksi ini, rumah sakit harus menerapkan praktik pencegahan infeksi yang baik, seperti cuci tangan, penggunaan alat pelindung diri, serta pembersihan dan disinfeksi lingkungan.
6. Pengurangan Risiko Pasien Jatuh
Pasien jatuh dapat menyebabkan cedera serius, seperti patah tulang atau cedera kepala. Untuk mengurangi risiko pasien jatuh, rumah sakit harus melakukan skrining dan kajian awal untuk mengidentifikasi pasien yang berisiko jatuh, serta menerapkan intervensi untuk mengurangi risiko jatuh, seperti pemasangan side rail di tempat tidur dan latihan keseimbangan.
Baca Juga: Peran Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit (SIMRS) dalam Meningkatkan Pelayanan dan Keselamatan Pasien
Faktor-faktor yang Berpengaruh terhadap Keselamatan Pasien
Kesalahan dalam pelayanan kesehatan dapat disebabkan oleh berbagai faktor, baik yang berasal dari sistem, teknologi, faktor manusia, faktor pasien, maupun faktor eksternal. Faktor-faktor tersebut antara lain:
1. Faktor Sistem dan Organisasi
- Kompleksitas intervensi medis
- Proses dan prosedur yang tidak memadai
- Gangguan dalam alur kerja dan koordinasi perawatan
- Keterbatasan sumber daya
- Staf yang tidak memadai dan kurangnya pengembangan kompetensi
2. Faktor Teknologi
- Masalah terkait sistem informasi kesehatan, seperti rekam medis elektronik atau sistem pemberian obat
- Penyalahgunaan teknologi
3. Faktor Manusia dan Perilaku
- Kurangnya komunikasi antara tenaga kesehatan, dalam tim kesehatan, dan dengan pasien serta keluarga mereka
- Kerja tim yang tidak efektif
- Kelelahan dan kejenuhan
- Bias kognitif
4. Faktor Pasien
- Literasi kesehatan yang terbatas
- Kurangnya keterlibatan dan kepatuhan terhadap pengobatan
5. Faktor Eksternal
- Tidak adanya kebijakan atau peraturan yang konsisten
- Tekanan ekonomi dan keuangan
- Tantangan terkait lingkungan alam
Dengan memahami sasaran keselamatan pasien dan faktor-faktor yang mempengaruhi keselamatan pasien, rumah sakit dapat mengambil langkah-langkah untuk meningkatkan keselamatan pasien dan mencegah terjadinya kesalahan. Penerapan kebijakan yang tepat dan pelatihan berkelanjutan bagi tenaga medis adalah kunci untuk mencapai sasaran keselamatan pasien yang optimal.
Cari informasi lainnya di Kotak di bawah ini
Jika Anda memiliki pertanyaan mengenai produk atau cara penggunaannya silahkan hubungi kami melalui live chat di dalam sistem ataupun laman kami di sebelah kanan bawah. Selamat Mencoba!
#IntegrasiSATUSEHAT #IntegrasiRekamMedis #PMK24 #BridgingSATUSEHAT #SistemKlinikSATUSEHAT #simkliniksatusehat #BanggapakaiEMR #GrowWithAssist #PlatformSATUSEHAT #LebihMudahPakasAssistid
Subscribe newsletter kami untuk informasi terbaru seputar teknologi manajemen kesehatan atau follow instagram Kami di @assistid !